Trail Running Rinjani Altitude Run (RAR) 2014


Rinjani Altitude Run atau yang disingkat RAR adalah lomba trail yang diadakan di Gunung Rinjani, Lombok. Lomba ini dimulai dari Senaru hingga Plawangan Senaru dan kemudian kembali ke Senaru. Tahun ini, RAR diadakan pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2014. Ohya, Pada lomba ini, terdapat dua kategori yaitu MRU (Mount Rinjani Ultra) sejauh 52km dan RAR (Rinjani Altitude Run) sejauh 21km. Dengan kategori MRU, kalian akan benar-benar mengitari Gunung Rinjani, dengan melewati Senaru-Plawangan Senaru-Danau Segara Anak-Plawangan Sembalun-Puncak-Plawangan Sembalun- Sembalun-Plawangan Sembalun-Danau Segara Anak-Plawangan Senaru-Senaru. Kaki saya ngilu mendengarnya. Jujur, untuk kita yang masih pemula, apalagi baru satu tahun latian trail, jangan berharap bisa finish karena MRU benar-benar trek yang luar biasa buasnya. Untuk yang penasaran bagaimana rasanya lomba trail, saya sarankan untuk mencoba kategori RAR. Karena pada dasarnya saya bukan pelari, saya juga tahu diri untuk tidak mengambil kategori MRU. Tapi untuk kalian yang penasaran ingin ‘berbicara dengan Tuhan’, sok atuh dicoba. :D

Pada hari Jumat pukul 09.00 WITA, kami tiba di Bandara Lombok. Dengan mobil yang sebelumnya sudah kita sewa, kita melaju ke Senggigi, menjemput Keyko dan menuju Senaru. Setelah 3 jam di dalam mobil, kamipun sampai. Tidak lupa pula untuk mengambil racepack dan menuju homestay.

Kami menginap di Rinjani Light House. Dan menurut saya homestay ini WOW. Di homestay kami, terdapat 4 kasur single dan 1 kasur double. Satu kasur double ini terdapat di dalam ‘sangkar’. Jadi kita mesti menaiki tangga kecil untuk bisa sampai ke dalam tempat tidur. Karena ada dua cewek yaitu saya dan Keyko, akhirnya kita yang mengambil tempat tidur ini. Di homestay ini kita disediakan dapur dengan bahan bakar dari biogas. Dapurnya juga dilengkapi dengan gula, kopi dan teh serta alat masak dan aqua galon. Homestay ini juga memiliki fasilitas kamar mandi dengan air panas. Dan tak lupa juga, free breakfast, loh. Mbak pengurus homestay-nya juga ramah.

Kami berenam yaitu Om Ari, Om Ayah, Mamce, Mas Bagus, Keyko dan saya berada dalam satu homestay. Om Ari dan Om Ayah mengikuti lomba MRU. Untuk kategoti MRU, lomba dimulai pukul 00.00 9 Agustus sehingga mereka berdua harus istirahat dari sore hingga pukul 22.00. Kita berempat pun ikut mengantarkan mereka ke garis start. Di garis start, tampak peserta MRU sudah ramai. Peserta dari berbagai negara ikut meramaikan lomba ini. Lomba pun dimulai, tampak para peserta mulai berlari dengan semangat. Kita pun turut bersorak gembira untuk para peserta yang mulai berlari. Kita pun kemudian balik untuk meneruskan istirahat karena kita akan mulai lari pukul 05.00 pagi nanti.

Pukul 04.00 kita mulai bangun dan bersiap-siap. Pukul 04.45 kita baru sampai di garis start. Jantung pun mulai berdegup kencang. Bermula bareng Keyko di garis start, sampai akhirnya kita pun terpisah dalam jarak yang cukup jauh. Kecepatan saya belum mampu menandingi Keyko. :D Dari awal kita udah prediksi, jalur yang akan kita lewati akan terjal tanpa sedikit pun turunan. Dengan prediksi ‘jalan cepat tanpa istirahat’, harusnya bisa mengantarkan saya bisa sampai Plawangan-Senaru dalam waktu 4 jam. Namun, di tengah perjalanan, betis saya dilanda kram yang mengharuskan saya istirahat agak lama. Peserta yang melihat saya cedera, memberi saya kapsul garam untuk meredakan kram. Sayang, tidak terlalu berefek untuk kesembuhan betis saya. Hihi. Setelah berhenti sejenak, saya pun melanjutkan perjalanan. Masih terlalu jauh saya untuk berhenti. Akibat tidak pemanasan, kram selanjutnya pun datang dan pergi. Hal ini mengharuskan saya untuk berhenti setelah beberapa langkah berjalan. Rasanya sedih berada di jalur tanpa satu pun yang kita kenal.

Sesampainya di batas vegetasi, ada seorang pria yang akhirnya menolong saya. Dia bukan seorang peserta lari, hanya pendaki gunung. Dia yang melihat saya berjalan sangat lamban, mendorong saya dari belakang agar berjalan cepat. Walaupun pada akhirnya saya tidak bisa berjalan cepat, paling tidak saat itu ada teman ngobrol. Sambil berkenalan, saya pun tahu dia asli bali. Tapi saya lupa namanya. :p Tak lama kemudian, pukul 11.00 WITA TADAAA !! Akhirnya tibalah saya di Plawangan Senaru. Setelah menikmati view keindahan Rinjani dari Plawangan Senaru, saya pun turun dan tidak lupa berterima kasih kepada Mas Bali yang sudah menjadi teman ngobrol. :) 

Ketika perjalanan balik, dengkul kanan saya cedera dan tidak dapat berlari menuruni gunung. Bahkan saya berjalan lebih lambat dibanding ketika naik. Dalam perjalanan menuju balik, saya bertemu dengan peserta lainnya. Dan saya pun lupa nama mereka :p Beruntung ada teman berbagi ketika turun. Finally!! Finish, pada pukul 16.24 WITA. Jauh dari COT, tapi dinikmati saja perjalanannya. Enjoy the moment! 

Nah, dari pengalaman saya mengikuti RAR tahun ini, saya coba memberikan kesan dan pesan kepada kalian yang mau mencoba ikutan lomba ini tahun depan. 
1. Jangan pernah mencoba-coba ikutan lomba ini bila kalian tidak pernah latihan rutin. Minimal sekali dua minggu cobalah tektok Gunung Gede. Teman saya yang sudah latihan rutin saja akhirnya Finish melewati COT. Sayang sekali rasanya kalau kalian jauh-jauh ke sini tapi tidak mendapat medali. 
 2. Lari di gunung sangat jauh berbeda dengan lari di road. Bisa jadi kalian yang terbiasa menempuh jarak 21km di road dengan pace 6 menit, jangan harap hal tsb bisa terjadi di trail. Banyak peserta yang mengikuti RAR karena mereka terbiasa menempuh 21km di road. Padahal, jalur yang dilalui sungguh sangat berbeda. Untuk latihan, cobalah tektok Gunung Gede dalam waktu 7 jam. 
 3. Siapkan medis. Seperti kasus saya yang tiba-tiba kram, minimal sediakan kapsul garam dan minuman secukupnya. 
4. Jangan lupa pemanasan. Gamau kan jauh-jauh dari Jakarta ke Lombok kemudian DNF (do not finish) gara-gara cedera ? :p 

Plawangan Senaru

yang penasaran dengan rute RAR dan MRU