Review : Rexona Women Clinical Protection Anti-Perspirant Deodorant. The Best Product

Sebelumnya. simak perjalanan saya membeli produk ini dulu yah >.<
     Lagi iseng-iseng pergi ke hypertmart buat beli makanan, saya bertemu dengan produk deodorant dove yang sepertinya rada baru, bentuknya unik. Namun entah kenapa, saya rada kurang suka dengan produk dove. Dan, disampingnya ada produk ini, rexona women clinical protection. Bentuknya sangat mirip dengan produk dove yang saya lihat sebelumnya. Karena saya senang coba-coba, akhirnya masuk deh produk ini ke keranjang.
Besok paginya saya coba deh deodoran ini.And i soooooooooo love this product! Benar-benar melindungi ketiak anda dari keringat selama 24 jam! Bahkan lebih! -Taunya pas liburan, maklum, lagi ga sehati sama air- :p
gambar diambil dari votre-belle.blogspot.com. lagi malas upload :p

cara pemakaiannya tinggal diputar. kalo saya pribadi cuma memutar setengah lingkaran saja atau sampai terdengar kata 'klik' ketika diputar. Menurut saya, produk ini cukup hemat, bisa bertahan untuk 1-2 bulan. Untuk saya yang gampang keringatan, produk ini benar-benar menolong. Gak ada lagi basah-basahan dibawah lengan. Ini adalah produk rexona yang paling cocok untuk saya^^. Pernah sekali waktu saya coba deodoran rexona yang lain, produk tsb tidak membantu :( . cuma sekedar harum, tapi setelah 1 jam mulai keringatan -..- (saya ini, bahkan ketika malas-malasan tetep keringatan di bagian bawah lengan, jadi mudah bagi saya tahu kalo produk tsb bagus atau tidak)
keuntungan :
(+) melindungi ketiak anda dari keringat selama 24 jam  (bahkan ada yang bilang selama 48 jam)
(+) tidak lengket dikulit
(+) nyaman
kerugian
(-) tidak ada
Harga : +- Rp 20.000an
Repurchase ? Absolutely

Tumit Pecah - Pecah ? Waspadai Alergi Keramik

     Heran ? Saya juga heran. Baru pertama kali nih denger kasus alergi keramik >.< Sebenarnya saya rada-rada  ga percaya, itu beneran alergi keramik atau tekanan yang ditimbulkan karena langsung menginjak keramik ? Sayangnya, saya tidak tahu ilmu ini secara ilmiah. Mungkin kalo ada kenalan yang berpengalaman tentang hal ini bisa ditanyakan langsung oleh ahlinya :)

Nah, yuk simak kasus berikut ini. ^^
     Ceritanya lagi liburan nih, jadi saya balik ke Pekanbaru. Sampai dirumah, ngelihat mama pake sendal. Saya kira, mama kok jadi pembersih gini, ga mau menginjakkan kakinya ke lantai -padahal mama tuh paling rajin nyapu kalo ada sedikit saja kotor di lantai-. Terus saya ledekin deh, anak ga sopan , kurang lebih, begini dialognya :

Saya : "Mi, kok pake sendal di dalam rumah ? Kok sok bersih ?" . --> mohon jangan ditiru kalimat tsb. Mami : "Apaan, mami kan alergi keramik."
Saya : "Hah, Sejak kapan ?" *bingung sendiri*
Mami : "Gatau sejak kapan. Dari dulu kan tumit mami sering pecah-pecah. Awalnya mami biarin aja, tapi lama-lama jadi perih.Terus akhirnya mami pergi ke dokter. Setelah mami cerita, dokternya bilang bahwa mami kemungkinan alergi keramik. Dulu juga pernah ada kasus seperti mami, seorang ibu-ibu curhat sama si dokter, kalo kakinya yang pecah-pecah mulai berkurang semenjak memakai sendal. Si dokter pun lalu menyarankan mami untuk memakai sendal. Tiga hari setelah pake sendal, memang jauh berkurang pecah-pecah di kaki mami."
Saya : "ooh" dalam hati langsung mikir, kayaknya bisa nih dijadiin penelitian :p tapi malas ah xD

Nah, karena masalah tsb, akhirnya saya searching deh tentang tumit pecah-pecah, dan saya menemukan artikel di : http://erabaru.net 

Kaki sebagai salah satu organ tubuh terpenting seringkali mengalami kulit kering terutama di bagian tumit. Tumit yang pecah-pecah mungkin salah satu masalah yang dihadapi orang, tetapi seringkali diabaikan.  Kulit tidak hanya terlihat buruk, tetapi juga sangat sakit, dan menjadi masalah yang berulang karena kurangnya penanganan.


Penyebab kulit tumit yang pecah-pecah umumnya disebabkan oleh kulit yang kering disekitar tumit, yang disebut juga kulit bercelah. Kulit pada tumit tebal, karena tekanan dan gesekan terus menerus, celah-celah mulai muncul. Perhatian yang kurang menyebabkan debu masuk dan celah menjadi dalam. Kulit mulai berdarah dan terasa perih. Cara berjalan yang salah, diabetes, terkena debu, kelebihan berat badan, infeksi jamur, menyebabkan orang-orang mudah terkena masalah ini.


Cara penanganan:

  1. Cara terbaik adalah menjaga bagian bawah tumit dan sol sepatu tetap bersih.
  2. Pakai sepatu yang tidak "menyiksa" tumit maupun kaki. Seorang fashion editor pernah berkata, sepatu yang baik dan sol-nya pas memang mungkin mahal, namun karena kaki adalah bagian tubuh vital yang menyangga tubuh dan dipakai untuk berjalan, kaki layak mendapatkan sepatu yang baik.
  3. Pakai sepatu yang menutup seluruh bagian kaki ketika pergi, terutama ke tempat-tempat yang berdebu dan berpasir atau tempat yang kotor.
  4. Gunakan alas kaki di rumah karena terdapat juga butir-butir debu di lantai.
  5. Rendam kaki dengan air hangat selama 10 menit, kemudian gosok menggunakan batu berpori. Hal tersebut akan menyingkirkan sel kulit mati dan menjaga kulit tetap lembut dan sehat.
  6. Keringkan tumit dengan baik. Cairan yang tertinggal pada celah kulit dapat menyebabkan masalah.
  7. Gunakan pelembab atau krim kaki dan pakai kaus kaki yang lembut.
  8. Waktu terbaik untuk pembersihan adalah sebelum tidur, karena kaki akan beristirahat dan tidak akan bersentuhan dengan debu. Kaki memperoleh waktu untuk sembuh.
  9. Pakai kaus kaki saat musim dingin, karena kulit menjadi kering dan lebih mudah pecah.
  10. Jangan pakai sepatu yang kurang pas, kurang baik dan cenderung melukai kaki.
  11. Jika masalah disebabkan oleh suatu penyakit, konsultasikan ke dokter.
  12. Jika Anda kelebihan berat badan, gunakan alas tumit yang mencegah tumit melebar ke samping.
     Dari penjelasan tsb, ada tuh penangannya untuk memakai alas kaki di nomor 4. Dilihat dari penjelasan di atas, kemungkinan si Pak dokter memberi penyakit tsb 'alergi keramik' agar lebih mudah dipahami oleh pasien -ini hanya pendapat saya saja-. Jadi hanya dengan menggunakan sendal -si dokter sih memberikan krim, tapi ternyata percuma kalo tetap TIDAK menggunakan alas kaki-, tumit pun kembali normal. Murah meriah kan ? :D


Obat tumit pecah ;p
Untuk Info tambahan, mama saya berusia sekitar 40an. Jika anda memiliki mama  yang berusia kurang lebih sama seperti mama saya dan mengalami hal yang seperti ini, bisa diinfokan hal ini. Terima kasih! :D

Review BB Cream Caring Everlast

     Hai semua. ^^ Untuk pertama kalinya nih saya mencoba mereview produk kecantikan. Langsung saja ya.
     Bagi yang belum tahu tentang BB cream, ini ada sedikit kutipan tentang BB Cream dari web caring.

"Blemless Balm atau BB Cream adalah produk terbaru Caring Colours yang pertama ada di Indonesia.
BB Cream adalah MOISTURIZER dengan FOUNDATION sehingga sering disebut SKIN CARE MAKE UP karena merupakan perpaduan antaran perawatan dan kecnatikan.
BB Cream pertama kali diformulasikan oleh seorang dokter kulit dari German dan difungsikan untuk membantu terapi pasien setelah melakukan bedah laser, peeling, microdermabrasi dan treatment kulit lainnya.
BB Cream ini bisa membantu terapi moisturizing/soothing pada pasien yang mengalami iritasi tsb, sekaligus menutup noda-noda  di wajah yang terjadi pasca treatment kulit tsb."


     Nah, fungsinya sangat menarik kan ? terutama untuk wanita yang malas menggunakan pelembab lalu menggunakan foundation. Bisa telat kuliah nih gara-gara dandan, kelamaan :p
     Daaaaaan, setelah melihat review tentang bb cream, ternyata banyak wanita paling cocok menggunakan bb cream asli indonesia, bb cream caring. dan saya pun memutuskan untuk beli.
     Saya memutuskan untuk membeli BB cream everlast, karena ini cocok untuk kulit berminyak. Setelah dilihat, ternyata isinya lebih coklat dibanding kulit asli saya. Konsistensi isinya pun sepert foundation dan agak kental. Namun setelah digunakan, warnanya pun berubah sesuai dengan wajah kulit saya -walau agak gelap-. Dan lumayan untuk meng-cover bagian flek hitam di wajah. Control oil nya pun juga bagus. Saya menggunakannya bersama dengan compact powder garnier. Yang pasti, produk ini tahan lama di wajah saya :D
     Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, sepertinya saya tidak cocok menggunakan BB Cream Caring tsb. Setelah beberapa kali pemakaian, mulai timbul jerawat di wajah x( sangat mengganggu. Saya berpikir, mungkin ini karena produk lainnya yang saya pakai. Tapi, setelah saya menghentikan semua produk dan hanya menggunakan bb cream, jerawat tsb muncul kembali :'( akhirnya produk tsb beralih tangan ke adek Q.Q
(+) kemasan praktis
(+) oil control bagus
(+) untuk harga bb cream, termasuk murah
(+) dapat meng-cover bagian wajah yang tidak diinginkan

(-) tidak cocok di wajah saya
(-) tidak mengandung SPF, -di iklannya tertera SPR 15, tapi di produknya tidak-

Harga : Rp 59.000/35gt
Repurchase ? No. Tidak cocok