Manfaat Traveling Bareng EO



Beberapa dari kita terkadang malas nge-trip pake EO dengan alasan mahal ataupun acara jadi tidak bebas karena harus mengikuti jadwal. Tapi dibalik itu semua, banyak juga kok manfaatnya. Nih, beberapa keuntungan yang saya dapatin selama nge-trip bareng EO :
1.       Gak ribet. Jelaskan ? Perjalanan kita sudah diatur, jadi hanya tinggal duduk manis di hari H. Kita ga perlu heboh ngumpulin massa, ga perlu ribet kontak orang di tujuan wisata, ga perlu pusing bikin itenerari dan yang pasti ga kesel kalo tiba-tiba ada teman yang cancel dan mesti cari penggantinya. Jadi saya terhindar dari beberapa masalah yang bikin sakit hati hihi, terutama kalo teman mendadak cancel ^.^
2.       Ketemu jodoh. Eh teman baru. Yang namanya ngetrip bareng EO, pastilah kita ketemu dengan teman baru yang satu hobi. Sama-sama suka jalan. Dan kalau beruntung, bisa saja dia adalah jodohmu. Benar kan ? Kata orang-orang, teman yang seru diajak traveling bareng pastilah seru untuk diajak menua bersama. :D Jika kamu telah jomblo bertahun tahun hingga berabad-abad, bisa jadi nge-trip bareng EO menjadi jawaban atas pertanyaanmu selama ini :p Tapi ingat, jangan berekspektasi berlebih. Tidak semua orang beruntung bisa bertemu jodoh ketika nge-trip~
3.       Terhindar dari bayar ‘berlebih’. Biasanya ini terjadi kalo ngetrip bareng pacal :3 bayarin ini itu (baca : makanan, penginapan, transportasi). Mungkin kalo cuma makan doang sih ga masalah. Tapi kalo pacarnya gatau diri untuk patungan gimana ? Biaya melunjak kan ? nah, inilah kenapa sebaiknya kamu dan pacar kamu untuk ngetrip bareng EO. Biar dia tahu kalo traveling itu tak semurah yang dibayangkan. ^.^ Minimal pengeluaran kamu juga berkurang untuk bayarin dia penginapan dan transportasi. Hihi. Tapi kalo pacar kamu tau diri, ya bagus :p Kejadian ini ga hanya sama pacar aja, dengan teman juga bisa saja terjadi.
4.       Masalah kecelakaan. Yang namanya kecelakaan, tentulah tidak bisa kita hindari lagi. Namun, kejadian pasca kecelakaan itu yang jadi menyebalkan. Berangkat dari pengalaman sebelumnya, kita menyewa mobil ke Ujung Genteng. Namun mobil tsb kecelakaan dan kita harus mengeluarkan uang yang cukup besar jumlahnya. Nah, berawal dari sinilah saya tidak pernah lagi ingin menyewa mobil. Saya memilih untuk menggunakan EO dibanding harus share cost menyewa mobil.

Beberapa EO trip yang pernah saya coba yaitu @BackpackerStore , @RekreasiTrip dan satu lagi EO ke Sawarna, namun saya lupa nama EO nya.

@BackpackerStore
Ketika nge-trip bersama @backpackerstore (singkat saja namanya BPS) –yang punya BPS ini Om Dedi namanya, untuk pertama kalinya saya pergi hiking ke gunung. Dan ini bukan gunung sembarangan, Gunung Semeru. Padahal tujuannya sudah bagus, namun sayang sekali banyak keterlambatan di acara ini dan beberapa tidak sesuai itenerari. Saya sih tidak terlalu mempermasalahkan itu, toh akhirnya saya tetap enjoy dengan kelompok hiking saya, Grup Unyu ^.^ Dan dari sini akhirnya saya bertemu teman-teman yang suka mendaki hingga akhirnya saya sekarang sering mendaki bareng mereka.
EO ini saya kenal dari Qisty, tetangga dari kecil. Dia pengen banget ke Semeru dan akhirnya ia menemukan EO ini dari twitter. :D

@RekreasiTrip
Yang punya EO ini awalnya hanya sekedar teman, Ramdan namanya. Big Bossnya Reno :p Tapi setelah ikut trip dia ke Baduy, kita mulai dekat. Kadang Ramdan suka curhat tentang xxxx dan saya suka curhat tentang yyyy *abaikan –mari fokus kembali* mereka suka bikin trip yang deket dari ibukota, misal ke Baduy, Krakatau, Pahawang, Pulau Perak, Goa Buniayu, Rafting Ciberang dan paling jauh ke Karimun Jawa. Beberapa kali saya ikutan trip ini karena saya kenal dekat dengan EO nya ^.^ Salah satu alasan kenapa saya suka EO ini karena mereka on time –yang ga on time malah saya. Satu yang pasti, mereka tidak akan bikin trip ke gunung. Kenapa ? Ramdan ga tahan dingin dan Om Reno ga tahan trekking panjang –di Baduy menuju Baduy dalam saja dia sudah nyerah :p Mau kenal jauh sama Ramdan ? ini blognya : ramdanduchiha.blogspot.com –dia jomblo, by the way *uhuk. Kalo om reno, jangan dideketin lagi, jelek-jelek gitu dia udah laku loh. Udah punya 2 anak lagi :D

EO Sawarna
EO ke Sawarna ini, dia menyerahkan semua perjalanan ke guide di Sawarna, jadi kita tidak tahu menahu tentang dia. Overall sih bagus, sesuai schedule. Guide yang dipilih juga oke dan ramah. Rekomended juga. Sayang, saya lupa EO nya. ^.^

Itu beberapa manfaat yang bisa kalian dapat kalo ingin menggunakan EO trip dan beberapa EO trip yang saya kenal. Beberapa bisa kalian liat di backpackerindonesia.com dan lihat apakah EO tsb rekomended atau penipu. Hati-hati.
Tapi tidak masalah bila kalian ingin bikin trip sendiri. Toh, kita juga butuh waktu bersama teman-teman dekat untuk bersenang-senang, kan ? Selalu ada plus minus dalam setiap pilihan. Untuk hiking, saya juga memilih untuk share cost bersama teman-teman dekat saya dibanding bila menggunakan EO.
Enjoy your journey!

Traveling Unyu ke Dieng



Yang namanya ngomongin traveling pasti ga ada habisnya. Siapa sih yang ga pengen sesekali keluar menikmati alam dan terbebas dari rutinitas membosankan ? ^.^ Nah, apalagi barengan sama sahabat. Ditambah, tujuannya Dieng lagi! Lengkap deh semua.
Nah, untuk kalian yang ingin pergi ke Dieng, ini ada beberapa review dari saya :
1.       Transportasi.
a.       Untuk menuju ke dieng, kita bisa menggunakan kereta Senen-Purwokerto atau bus dari Jakarta-Wonosobo. Ketika kami mempersiapkan perjalanan ke Dieng, tiket kereta yang tersisa hanya KA Eksekutif dengan harga 200k. Akhirnya saya bersikeras bilang ke teman-teman untuk naik bus dengan harga 90k. Namun, ternyata ketika itu perjalanan darat sedang dalam kondisi rusak sehingga kita harus menempuh waktu sekitar 22 jam untuk sampai ke dieng. Uang 90k dan perjalanan yang ditempuh tsb tidak sebanding. Saya menyesal. Lebih baik naik kereta yang berharga 200k. Ditambah, selama perjalanan kalian juga akan banyak menghabiskan uang untuk membeli makanan dan cemilan. Sedangkan naik kereta, kalian hanya akan menempuh waktu 6 jam ke Purwokerto ditambah 3,5 jam lagi untuk sampai ke dieng. Kalian menghemat waktu lebih dari setengahnya untuk sampai ke Dieng.
Pilihan lain juga ada, jika kalian berjumlah banyak (10 ke atas) kalian bisa menyewa elf –info yang sayang dapatkan harganya 3.150.000 PP Depok-Dieng atau mungkin menggunakan mobil pribadi –hati-hati dengan truk yang melewati jalur Pantura.
b.      Di Diengnya sendiri, untuk pergi ke tempat wisatanya kalian butuh kendaraan, mobil atau pun motor. Sewa motor 75k (ini hanya berlaku bila menyewa di bu Djono) dan 100k (selain bu Djono) exclude bensin (cukup isi bensin 10ribu untuk keliling dieng). Untuk mobil + sopir, sekitar 400k exc bensin.
2.       Penginapan. Jangan sampai nasib kalian seperti kita di Dieng. Saya tidak booking penginapan karena berpikir akan gampang dapat penginapan di Dieng. Namun, waktu itu lagi libur panjang sehingga hampir seluruh penginapan penuh. Untunglah, waktu itu akhirnya saya dapat tebengan teman yang sendirian datang ke dieng sehingga dapat berbagi kamar dengannya. Kita nginap di Hotel Asri dengan harga 120k. Kurang direkomendasikan kamar yang ini karena lembab dan saya kurang nyaman dengan kamarnya. Satu kamar bisa diisi tiga orang. Jika ingin mengambil kamar di sini, lebih baik lihat dulu seperti apa kamarnya, apakah nyaman atau tidak. Harga untuk kamar mandi dalam 120k-150k –ada air panasnya sedangkan harga untuk kamar mandi luar 75k –tidak terdapat air panas di kamar mandi luar. Hampir seluruh penginapan di dieng, bila mengambil kamar dengan kamar mandi dalam ada air panasnya. Saya sudah coba mandi dengan air mandinya yang biasa, dinginnya sedingin ketika air es mencair. Waktu itu berharap kalo mandi dengan air mandi biasa, keluar dari kamar mandi jadi hangat. Eh, ternyata tetap dingin. Hihi
3.       Makanan. Makanan yang paling saya rekomendasikan di Dieng adalah ayam bakar Bu Djono. Di penginapan bu Djono ini ada berbagai macam menu, dari nasi goreng, ayam goreng dan bakar, hingga soto. Sayangnya, porsinya sedikit >.< Saya juga sempat makan mie ongklok yang tempatnya agak jauh dari Bu Djono –lupa namanya dan lidah saya tidak tertarik untuk mencobanya lagi. Rasanya seperti kurang bumbu tapi lumayan ketika kalian menambahkan cabe rawit ke dalam mie tsb. Jadi di dieng saya hanya sempat makan di penginapan Bu Djono, mie ongklok yang saya lupa tempatnya dan bakso di depan mesjid Jami’ Baiturrohman. Saya bukan pecinta kuliner. Jadi, kalo ada tempat yang enak, ya sudah, berhenti di situ, tidak berniat coba cari yang lain :p untuk harga makanan relatif murah 10k-15k.
4.       ATM. Nah, ini yang paling sulit ditemuin di Dieng –lebih tepatnya jauh dari hotel tempat saya menginap. Kalo tidak salah, di Dieng hanya ada atm mandiri. Jadi lebih baik siapkan duit cash di dalam dompet ya!
5.       Tiket wisata. Untuk masuk ke tempat wisata dieng, kita perlu mengeluarkan biaya 2k  untuk masuk ke dalam Telaga Warna, 10k untuk masuk ke Kawah Sikidang dan Candi Arjuna dan gratis untuk naik ke Bukit Sikunir. Jangan lupa, tiap berhenti di tempat wisata, kita mesti membayar parkir sebesar 2k. Kalian juga bisa masuk Dieng Theater nya. Di sini kita bisa melihat sejarah bagaimana terbentuknya Dieng. Tapi kami lebih memilih untuk tidak menontonnya karena diburu waktu.
6.       Oleh-oleh. Oleh-oleh khas dieng ini namanya buah carica. Biasanya sudah dijadikan manisan. 1 cup harganya 6k bila beli 1 kotak (isi 6) harganya 25k. Berhubung sudah dijadikan manisan, yang terasa hanya rasa gula. Hihi. >.< Kalo ingin tahu lebih lanjut tentang Carica, silahkan ditanyakan pada mbah google :D

Tambahan :
-          Transportasi dari dan menuju dieng tidak ada selama 24 jam. Setelah usai magrib, Dieng mulai sepi kendaraan yang menuju Wonosobo.
-          Jika kalian ingin naik bus Wonosobo-Jakarta, paling lama berangkat jam 6 sore. Setelah itu, tidak ada bus yang menuju Jakarta dari Wonosobo (mungkin ada, tapi agak sulit mendapatkannya). Akhirnya kita memutuskan  untuk mengambil bus dari Purwokerto karena mendengar kabar dari teman bahwa bus Purwokerto-Jakarta stand by 24 jam di sana.
-          Jika kalian ingin naik kereta Purwokerto-Jakarta, sebaiknya 4 jam sebelum keberangkatan kereta sudah berangkat dari Dieng, ada kemungkinan bus menuju Purwokerto ngetem agak lama.
-          Sebaiknya ke Dieng ketika musim kemarau, biar dapat foto sunset yang bagus di Bukit Sikunir. Bisa saja pergi ketika musim hujan –kita kemarin pergi pas musim hujan namun untung-untungan untuk mendapat view yang bagus.
-          Untuk yang ingin lanjut naik gunung Prau, sebaiknya nginap di penginapan Bu Djono karena sangat dekat dari sana dan sekaligus bisa dititipin barang. Kendaraan umum pun juga melewati penginapan ini. Jadi kalo mau pulang, tinggal keluar dari penginapan Bu Djono
Untuk tempat wisata, ada empat tempat yang terkenal di Dieng dan biarkan foto yang berbicara :3
 Bukit Sikunir. Di sini kita bisa melihat sunrise dengan indahnya

 Telaga Warna. Warna telaganya unik

 Kawah Sikidang

Kompleks Candi Arjuna. Jika ingin berfoto dengan teletubies, di sini tempatnya. Ada tiga orang yang berkostum teletubies ^.^

Enjoy your journey!