Tumit Pecah - Pecah ? Waspadai Alergi Keramik

     Heran ? Saya juga heran. Baru pertama kali nih denger kasus alergi keramik >.< Sebenarnya saya rada-rada  ga percaya, itu beneran alergi keramik atau tekanan yang ditimbulkan karena langsung menginjak keramik ? Sayangnya, saya tidak tahu ilmu ini secara ilmiah. Mungkin kalo ada kenalan yang berpengalaman tentang hal ini bisa ditanyakan langsung oleh ahlinya :)

Nah, yuk simak kasus berikut ini. ^^
     Ceritanya lagi liburan nih, jadi saya balik ke Pekanbaru. Sampai dirumah, ngelihat mama pake sendal. Saya kira, mama kok jadi pembersih gini, ga mau menginjakkan kakinya ke lantai -padahal mama tuh paling rajin nyapu kalo ada sedikit saja kotor di lantai-. Terus saya ledekin deh, anak ga sopan , kurang lebih, begini dialognya :

Saya : "Mi, kok pake sendal di dalam rumah ? Kok sok bersih ?" . --> mohon jangan ditiru kalimat tsb. Mami : "Apaan, mami kan alergi keramik."
Saya : "Hah, Sejak kapan ?" *bingung sendiri*
Mami : "Gatau sejak kapan. Dari dulu kan tumit mami sering pecah-pecah. Awalnya mami biarin aja, tapi lama-lama jadi perih.Terus akhirnya mami pergi ke dokter. Setelah mami cerita, dokternya bilang bahwa mami kemungkinan alergi keramik. Dulu juga pernah ada kasus seperti mami, seorang ibu-ibu curhat sama si dokter, kalo kakinya yang pecah-pecah mulai berkurang semenjak memakai sendal. Si dokter pun lalu menyarankan mami untuk memakai sendal. Tiga hari setelah pake sendal, memang jauh berkurang pecah-pecah di kaki mami."
Saya : "ooh" dalam hati langsung mikir, kayaknya bisa nih dijadiin penelitian :p tapi malas ah xD

Nah, karena masalah tsb, akhirnya saya searching deh tentang tumit pecah-pecah, dan saya menemukan artikel di : http://erabaru.net 

Kaki sebagai salah satu organ tubuh terpenting seringkali mengalami kulit kering terutama di bagian tumit. Tumit yang pecah-pecah mungkin salah satu masalah yang dihadapi orang, tetapi seringkali diabaikan.  Kulit tidak hanya terlihat buruk, tetapi juga sangat sakit, dan menjadi masalah yang berulang karena kurangnya penanganan.


Penyebab kulit tumit yang pecah-pecah umumnya disebabkan oleh kulit yang kering disekitar tumit, yang disebut juga kulit bercelah. Kulit pada tumit tebal, karena tekanan dan gesekan terus menerus, celah-celah mulai muncul. Perhatian yang kurang menyebabkan debu masuk dan celah menjadi dalam. Kulit mulai berdarah dan terasa perih. Cara berjalan yang salah, diabetes, terkena debu, kelebihan berat badan, infeksi jamur, menyebabkan orang-orang mudah terkena masalah ini.


Cara penanganan:

  1. Cara terbaik adalah menjaga bagian bawah tumit dan sol sepatu tetap bersih.
  2. Pakai sepatu yang tidak "menyiksa" tumit maupun kaki. Seorang fashion editor pernah berkata, sepatu yang baik dan sol-nya pas memang mungkin mahal, namun karena kaki adalah bagian tubuh vital yang menyangga tubuh dan dipakai untuk berjalan, kaki layak mendapatkan sepatu yang baik.
  3. Pakai sepatu yang menutup seluruh bagian kaki ketika pergi, terutama ke tempat-tempat yang berdebu dan berpasir atau tempat yang kotor.
  4. Gunakan alas kaki di rumah karena terdapat juga butir-butir debu di lantai.
  5. Rendam kaki dengan air hangat selama 10 menit, kemudian gosok menggunakan batu berpori. Hal tersebut akan menyingkirkan sel kulit mati dan menjaga kulit tetap lembut dan sehat.
  6. Keringkan tumit dengan baik. Cairan yang tertinggal pada celah kulit dapat menyebabkan masalah.
  7. Gunakan pelembab atau krim kaki dan pakai kaus kaki yang lembut.
  8. Waktu terbaik untuk pembersihan adalah sebelum tidur, karena kaki akan beristirahat dan tidak akan bersentuhan dengan debu. Kaki memperoleh waktu untuk sembuh.
  9. Pakai kaus kaki saat musim dingin, karena kulit menjadi kering dan lebih mudah pecah.
  10. Jangan pakai sepatu yang kurang pas, kurang baik dan cenderung melukai kaki.
  11. Jika masalah disebabkan oleh suatu penyakit, konsultasikan ke dokter.
  12. Jika Anda kelebihan berat badan, gunakan alas tumit yang mencegah tumit melebar ke samping.
     Dari penjelasan tsb, ada tuh penangannya untuk memakai alas kaki di nomor 4. Dilihat dari penjelasan di atas, kemungkinan si Pak dokter memberi penyakit tsb 'alergi keramik' agar lebih mudah dipahami oleh pasien -ini hanya pendapat saya saja-. Jadi hanya dengan menggunakan sendal -si dokter sih memberikan krim, tapi ternyata percuma kalo tetap TIDAK menggunakan alas kaki-, tumit pun kembali normal. Murah meriah kan ? :D


Obat tumit pecah ;p
Untuk Info tambahan, mama saya berusia sekitar 40an. Jika anda memiliki mama  yang berusia kurang lebih sama seperti mama saya dan mengalami hal yang seperti ini, bisa diinfokan hal ini. Terima kasih! :D

No comments:

Post a Comment